Dibalik canda dan tawa selama berkarier menjadi pelawak, diam diam Narji phobia jengkol dan petai. Apa yang membuatnya ketakutan? Diakui Narji phobia jengkol dan petai sejak ia masih kecil. Ia pun tidak pernah suka dengan dua makanan tersebut. Lantas, apa alasan Narji arji phobia jengkol dan petai?
"Gua engga ngerti, begitu lahir kalau ada petai dan jengkol, gua pergi ke rumah engkong gua," kata Narji ketika ditemui bersama istrinya, Widiyanti di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2022) malam. Narji menceritakan awal mula dirinya tidak suka petai dan jengkol, berawal dari memakan sarapan yang dibuat oleh ibundanya. "Jadi waktu umur 3 tahun, minta sarapan sama nyokap. Nah ternyata dibawahnya ada petainya. Makan biasa aja, cuma besoknya sakit selama 3 hari," ucapnya.
Selama berjalannya waktu, banyak kejadian yang membuat mantan anggota grup lawak Cagur tersebut tidak sukai petai dan jengkol. "Banyak banget kejadian. Misalkan gua lagi makan, terus disebelah gua masak petai, udah gua berhenti makan. Terus pernah disuapin makan sama orang eh dikasih jengkol, langsung engga gua tegur itu orang," jelasnya. "Terus ke kamar mandi, sebelum gua buang air kecil. Abis itu bau tuh petai sama jengkol, langsung gua marahin orangnya," sambungnya.
Kejadian lain diakui pria berusia 44 tahun itu pernah ke Pasar Ciputat dan jalanan yang berlubang ditambal oleh kulit jengkol, sampai membuatnya menjauhi pasar tersebut. Sebab, diakui Narji, jika ia menginjak kulit jengkol, ia akan kepikiran selama tiga hari. "Kemarin di Serang gua dikasih oleh oleh, gua kira apaan, sih engkong senang ketemu gua, dia kasih pete sekarung ke gua. Masalah buat gua," terangnya.
"Nah gua nungguin engkong engkong itu, pete gua bagiin ke yayasan," sambungnya. Sampai sekarang, Narji mengaku masih tidak suka makan petai dan jengkol, meskipun ia tahu banyak orang makanan tersebut sangat nikmat. "Mending engga usah deh makan petai dan jengkol. Gabisa ilangin phobianya," ujar Narji.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.